Friday, March 27, 2009

She Wants More.

Yesterday she thought, everything okay. Everything enough.

She thought, it will be okay if she still standing beside him.
or if she still sitting beside him.
She said "I'm sure. I just wanna be his best friend."
"I wont more."
She also said, she'll be happy if he's happy.
She likes to look at him with his girlfriend.

Once more, she said "I'm okay. I just his bestfriend and it'll never changes forever."
All of her friends believe her words.
She still played with him.
She still sat beside him.
She still walked behind him.
She still talked with him.
and she still laughed with him.

"Believe me. Everything was okay. I wont more. "

Until she knew, that everything wasn't okay.
She wants more.

At first, she tought that everything's okay.
Cause she said that she just wanna be his best friend.
"gue udah kebal sama dia"
She always tries to believe that words.
Actually she knows, that she loves him for a looooong time.
But she never think about it.

She said to herself, "I dont love him."
(capek ah translate english hahaha)

Sebenernya dia tau kalo dia cinta sama cowo itu.
Tapi dia selalu ngomong ke dirinya sendiri, kalo dia ga cinta.
Mungkin cowo ini satu satunya cowo yang dia suka, untuk waktu yang sangat lama, dan sikapnya ga ada yang berubah dari dia.

Gue rasa, itu cukup aneh.
Dia itu orangnya plin plan.

Dulu dia bilang kalo dia ga mau lebih.
Tapi sekarang?
Dulu dia juga bilang, "gue dukung banget dia sama cewenya"
Tapi sekarang?
Dan satu lagi, dia juga bilang, "udah cukup kok di sampingnya sebagai sahabatnya"
Tapi sekarang?

cukup jadi sahabatnya? is it enough, huh?
She always together with him.

Dulu dia nyantai aja ngeliat di depannya ada cowo itu sama cewenya.
Tapi sekarang dia ga bisa santai.
Mungkin cukup 'panas' ya?

Mungkin dulu dia merasa biasa aja pas cowo itu dateng ngehampirin dia untuk bercanda.
atau ngerangkul pundaknya. Atau sekalipun meluk dia.
Dia ngerasa biasa aja pas cowo itu marah marah untuk kebaikan dia.
Dia mikir, bahwa ga ada yang spesial dari segelas berdua.
Atau foto berdua pun.

Dan setelah dia merenungkan hal itu semua, ternyata semuanya spesial.
Selama ini hanya dia yang ga sadar -- ah nggak! Dia cuman berpikir untuk ga menyadari itu semua.
Karena dia berpikir, perlakuan cowo ini ga lebih dari perlakuan sahabat ke sahabatnya.

Sekarang...
Dia selalu berusaha untuk ngelakuin yang terbaik buat cowo itu.
Waktu dia berpikir tentang kebersamaan dia dan cowo itu selama ini, ngebuat dia tambah mikir kalo dia emang bener bener suka sama cowo itu.

Waktu cowo itu ngehampirin dia untuk bercanda, atau waktu foto berdua.
Waktu cowo itu marah marah ke dia, "tadi gue bilang lo berdiri di belakang aja kan? kenapa lo ke tengah segala? lo mau mati?"
Dia tau, bahasa dia emang ketus, Tapi cowo itu ngomong kea gitu demi kebaikan dia kan?
Atau pas cowo itu minta untuk minum segelas berdua aja.
Pas cowo itu ngerangkul dia untuk kesekiaaaaan kalinya.
Pas orang-orang ngira kalo dia pacarnya cowo itu.
Pas cowo itu meluk dia untuk narik dia dari keramaian yang berbahaya.

Dia udah HAMPIR ga bisa nahan semuanya.
Dia pernah bilang, "jangan mandang gue kaya gitu"
Dia juga pernah bilang, "jangan terlalu baik sama gue."
Dan selama ini dia bisa tahan perasaannya untuk ga cinta sama cowo itu lebih dari saat itu.
Tapi sekarang dia udah bener bener HAMPIR ga bisa tahan itu semua.

Dia ga ngerti harus berpikir apa, harus ngelakuin apa.
Ternyata semuanya ga baik baik aja.
Sebelum nyoba aja dia udah ga sanggup untuk ngelupain cowo itu.

Ternyata jadi sahabatnya, berdiri di samping sebagai sahabatnya.
Itu semua ga cukup.
And she wants more.

1 Comments:

Blogger Vany Naura said...

waaa echaaaa... cieeee hehehehe

so you've realized that you love him to, eh? congratz, baby! hehehe

i wish everything the best for your love life, kieokie! :]

March 28, 2009 at 7:40 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home